Pasuruan – Pemangku hutan diimbau tidak asal-asalan memberi izin pembukaan lahan untuk pertanian atau kepentingan lainnya. Selain longsor, pembukaan lahan yang asal-asalan bisa menyebabkan banjir dan bandang di hilir.
“Pemkab Pasuruan berulangkali meminta pada para pemangku hutan agar wilayah tebing dan perengan tidak dijadikan lahan pertanian,” kata Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Bakti Jati Permana, Sabtu (25/11/2017).
Bakti mengatakan, pihaknya menerima informasi bahwa Perhutani akan membuka lahan pertanian di Desa Podokoyo, Kecamatan Tosari. Pihaknya berharap, rencana tersebut dibatalkan demi kebaikan semua pihak.
“Kami terus koordinasi ini bersama camat dan pemangku hutan. Kami harap tak ada pembukaan lahan hutan jadi lahan pertanian di sana,” tegasnya.
7 Kecamatan di Kabupaten Pasuruan yang berada di lereng Gunung Arjuno dan Bromo rawan longsor. Antara lain Tosari, Puspo, Pasrepan, Prigen, Purwosari, Purwodadi dan Prigen.
“Mitigasi non struktural seperti menjaga lahan hutan, reboisasi dan menjaga kebersihan lingkungan jauh lebih penting dari mitigasi struktural seperti pembuatan tanggul, penahan tebing dan lainnya. Jadi bencana bisa dicegah dari akarnya,” tandas Bakti.
(fat/fat)
