Partai Demokrat meminta aparat kepolisian tidak boleh sembarangan menuduh seseorang sebagai penyebar berita bohong atau hokas. Hal itu diungkapkan salah satu politisi partai berlambang mercy, Benny K Harman.
Menurut Benny, polisi seyogyanya melakukan verifikasi dan validasi terhadap informasi yang diberikan oleh masyarakat. Ini agar tidak ada tuduhan yang salah kepada seseornag.
Benny mengatakan informasi yang diberikan masyarakat harus dilihat sebagai bentuk partisipasi publik dalam memberikan informasi kepada aparat penegak hukum.
“Jangan cepat-cepat dianggap hoaks, nanti mematikan cara masyarakat untuk ambil bagian dalam membangun demokrasi yang lebih berkualitas,” ujar Benny di Media Center Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Jakarta, Selasa (8/1).
Ia menyatakan jika aparat hukum menilai informasi yang diberikan oleh masyarakat sebagai hoaks, maka publik bisa takut untuk berpendapat. Hal itu juga, kata dia, dapat mengancam kebebasan berpendapat masyarakat.
“Untuk itu, otoritas bisa menilai informasi-informasi itu. Tapi kalau belum apa-apa sudah menyebut hoaks dan yang menyampaikan itu dipanggil oleh kepolisian, kemudian masyarakat akan takut memberikan informasi,” ujarnya.
Ia mencontohkan orang yang mengetahui membawa narkotika harus dilaporkan. Namun karena tindakan aparat yang menilai informasi dari publik hoaks, masyarakat akan enggan untuk melapor.
“Orang enggak lapor karena nanti takut dikira hoaks, bukannya diapresiasi malah dihukum. Itu juga dalam orang yang memberikan informasi ini, demokrasi kita dimatikan. Partisipasi publik penting. Mediumnya apa saja,” paparnya.
“Media sosial dan online. Tetap mendorong publik dan masyarakat mengambil bagian, kita pasti laporan dugaan korupsi malah dikira hoaks. Bisa saja dituduh dan proses secara hukum,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia juga meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk tidak berlebihan dalam merespon informasi yang diberikan oleh Andi Arief. Respon KPU justru menurutnya malah menakut-nakuti rakyat untuk berpartisipasi dalam mengawasi Pemilu yang akuntabel.
“KPU Juga jangan merasa seperti diserang. Apa-apa jangan gunakan polisi. Responsnya berlebihan. Jangan lebay,” ucap Benny.