Blitar –
Emil Elestianto Dardak menegaskan dirinya tidak akan lari dari tanggung jawab sebagai Bupati Trenggalek ketika memutuskan maju sebagai bakal calon wakil gubernur mendampingi Khofifah Indar Parawansa yang maju di Pilgub Jatim 2018. Sebaliknya, ia memaparkan kesuksesannya mengubah Trenggalek.
“Ini adalah pemilihan untuk periode 2019-2024. Hanya pemilihannya di tahun 2018. Artinya, jika saya terpilih mendampingi Bu Khofifah di Pilgub Jatim nanti, saya masih akan di Trenggalek dan menyelesaikan tugas-tugas sampai tahun 2019 mendatang, ” kata Emil saat Deklarasi Dukungan Arek Khofifah-Emil di Kampung Gurami, Wonodadi, Kabupaten Blitar, Minggu (10/12/2017).
Baca Juga: Duel Deretan Awards 2 Cawagub Jatim, Mana Lebih Bergengsi?
Pernyataan Emil yang belum genap dua tahun memimpin Trenggalek ini seolah mengklarifikasi tudingan atau isu-isu yang menyebut dirinya lari dari tanggung jawab.
“Baru sebentar di Trenggalek maunya pindah. Saya ini tidak tinggal gelanggang colong playu (meninggalkan tanggung jawab). Saya tidak akan begitu saja melepaskan amanah yang diberikan masyarakat Trenggalek pada saya,” tegas Emil.
Walaupun jabatan bupati yang disandangnya terbilang masih pendek, namun suami Arumi Bachsin ini mengklaim telah banyak menorehkan prestasi bagi kemajuan bagi masyarakat Trenggalek.
Baca Juga: Ini ‘Modal’ Baru Kampanye, Anas: Inovasi di Banyuwangi Bukan Akan
“Walaupun masih dua tahun, telah banyak hal yang kita lakukan bersama. Pantai Prigi yang mulai ditinggalkan wisatawan menjadi pusat barometer kesenian, budaya, dan pariwisata di selatan Jawa Timur,” papar Emil.
Emil juga menyebut telah mengembangkan kota baru pusat perdagangan Panggul. Dan pengembangan alun-alun Trenggalek yang disebutnya terbagus di pesisir selatan Jawa Timur. Emil di depan puluhan pendukungnya itu begitu bersemangat memamerkan hasil kerjanya mengubah Trenggalek.
“Kita sudah menangani bencana yang terjadi di Trenggalek, mempertahankan pertumbuhan ekonomi sehingga mendapatkan Sindo Ekonomi Award pada tahun 2016. Kita sudah memperbaiki tata kelola pemerintahan, selama ini tidak pernah mendapat WTP dan akhirnya dalam sejarah Trenggalek mendapat Wajar Tanpa Perkecualian serta mendapat puluhan miliar tambahan dana untuk memperbaiki Trenggalek,” terang Emil.
(ugik/ugik)