Malang – Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Kabupaten Malang diikuti 4.000 santri. Acara ini sekaligus dilakukan deklarasi santri anti narkoba.
“Penandatangaan MoU kerjasama antara Polres Malang dengan NU Kabupaten Malang ini diadakan dalam rangka menyikapi fenomena media sosial dimana banyaknya propaganda radikalisme, terorisme dan ujaran kebencian yang bermuatan SARA,” ujar Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung, Minggu (22/10/2017).
Selain deklarasi santri anti narkoba, MoU antara Kapolres Malang dan Ketua PCNU Malang, juga bekerjasama tentang pemeliharaan keamanan siber, anti ujaran kebencian, cegah dan counter radikalisme, dan terorisme di dunia maya.
Yade mengatakan bahwa NU memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk meredamkan suasana di media sosial terkait upaya propaganda yang berkaitan dengan radikalisme, terorisme, dan lain-lain.
“NU sangat punya kapasitas dan kapabilitas dalam mengcounter dan meluruskan, sekaligus menciptakan suasana sejuk dan dingin di medsos apabila ditemukan upaya-upaya propaganda tentang ujaran kebencian yang bermuatan SARA, penyebaran radikalisme dan terorisme. NU bekerjasama dengan Polri untuk meluruskan hal itu semua,” ujar Yade.
NU dan Polri bersepakat untuk saling mendukung dan berkoordinasi dalan pemeliharaan keamanan Siber dan bersama-sama melakukan pengamanan dan pencegahan tindak kejahatan yang dapat memecah belah persatuan dan memicu konflik SARA.
“Kami sepakat untuk saling mendukung dan berkoordinasi dalan pemeliharaan keamanan siber, khususnya anti ujaran kebencian, anti radikalisme dan erorisme. Kami juga bersepakat bersama-sama melakukan pengamanan dan pencegahan tindak kejahatan yg dapat memecah belah persatuan dan memicu konflik SARA,” ujar Yade.
Untuk mencegah tindak kejahatan yang dapat memecah belah persatuan dan memicu konflik SARA di media sosial, Polri dan NU juga bekerjasama mengoptimalkan lembaga dakwah, pondok pesantren, dan lembaga pendidikan.
“Kami juga mengoptimalkan lembaga dakwah, pondok pesantren, dan lembaga pendidikan dalam rangka kampanye melawan paham radikalisme, terorisme dan ujaran kebencian,” tambah Yade.
Yade berharap ke depan para ulama kyai dan para santri serta seluruh elemen masyarakat bekerjasama dengan Polri untuk mencegah dan menangkal paham-paham radikalisme dan terorisme, khususnya yang berkembang di media sosial.
“Harapan dari kegiatan ini adalah agar ke depan para ulama kyai dan para santri serta seluruh elemen masyarakat bekerjasama dengan Polri untuk mencegah dan menangkal paham-paham radikalisme dan terorisme khususnya yang berkembang di medsos sehingga tercipta situasi kamtibmas yg kondusif serta NKRI dan pancasila tetap tegak,” pungkasnya.
(bdh/bdh)