Trenggalek – Dinas Sosial Perlindungan Perempuan dan anak (Dinsos P3A) Trenggalek mengimbau masyarakat tidak menyebarluaskan video siswa SD yang mengisap rokok elektrik.
“Kepada seluruh masyarakat dan pengguna media sosial, mohon dengan sangat, jangan sebarluaskan video tersebut. Karena bagaimanapun juga anak-anak tersebut adalah korban, kita semua wajib melindungi dan membimbing agar lebih baik lagi,” kata Kepala Dinsos P3A Trenggalek, Ratna Sulistyowati, Senin (23/10/2017).
Menurutnya, penyebarluasan video tidak akan menyelesaikan masalah, namun justru akan menimbulkan masalah baru, karena bisa berdampak terhadap psikologi siswa yang bersangkutan.
“Kami sudah koordinasi dengan Disdikpora, kepala sekolah, orang tua maupun siswa. Psikolog kami sudah melakukan assesment terhadap anak maupun orang tuanya,” ujarnya.
Ratna menambahkan, upaya Dinsos P3A tidak akan terhenti pada assesment, namun juga akan ditindaklanjuti dengan melakukan konseling dan proses edukasi ke sekolah yng bersangkutan.
“Akan kami tindaklanjuti dengan pembelajaran di Puspaga oleh psikolog dari Dinsos P3A, kami juga telah menyapkan tim untuk tindaklanjut edukasi ke sekolah,” imbuhnya.
Sebelumnya, beredar video berdurasi 1,5 menit berisi aksi para murid SD mengisap rokok elektrik secara bergantian. Tindakan para siswa itu diduga dilakukan di gang antar gedung di sekolahnya. Para siswa juga tampak masih memakai seragam sekolah lengkap dengan nama.
Video tersebut diunggah di akun FB berinisial ER sejak 21 Oktober. Video sudah ditonton 4 juta lebih. Bahkan, video ini menjadi perdebatan sengit 2.700 warganet.
(bdh/bdh)
