Presiden Joko Widodo mengatakan, cendekiawan yang tergabung dalam Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) berperan amat penting dalam mempersatukan umat Islam dan bangsa Indonesia. Terlebih lagi pada tahun politik seperti sekarang.
Presiden menekankan, ICMI memiliki peran yang sangat sentral dalam bidang politik. Menjelang 2019, kata dia, ICMI harus bisa memberikan pencerahan-pencerahan kepada masyarakat.
“Mengenai pentingnya kerukunan, pentingnya persatuan, pentingnya persaudaraan,” kata Presiden Jokowi saat membuka Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) dan Milad ke-28 ICMI di Universitas Bandar Lampung, Kamis (6/12) malam.
Presiden mengajak semua lapisan cendekiawan Muslim ICMI untuk bersama membantu pemerintah dalam mempersatukan umat dan bangsa. Ia menyatakan, keberagaman umat menjadi sentral bagi ICMI untuk menjadi pemersatu dalam kerukunan dan persaudaraan sesama bangsa.
“Negara ini majemuk, berbeda-beda, warna-warna, suku, ras, agama, tradisi, semuanya berbeda-beda. Peran-peran seperti itu yang kita harapkan, ICMI bisa menjelaskan kepada masyarakat secara jelas, gamblang, dan transparan akan pentingnya persatuan bangsa,” ujar Kepala Negara meminta.
Pada Silaknas ICMI tersebut, Presiden berharap akan dihasilkan nilai-nilai positif untuk memajukan bangsa dan negara ini. Beragamnya bangsa di Indonesia, kata dia, menjadi modal bagi ICMI untuk berperan aktif mempersatukan umat, bangsa, dan beragam agama.
Presiden mengajak ICMI memikirkan dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi bangsa dan negara yang sudah berpuluh-puluh tahun tidak selesai-selesai. Untuk itu, kehadiran cendekiawan dari ICMI diharapkan dapat membantu menyelesikan masalah bangsa saat ini terutama di bidang ekonomi.
“ICMI adalah ormas yang bukan sembarang ormas. ICMI kumpulan cendekiawan Muslim dan sekaligus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. ICMI tempat berkumpulnya orang-orang hebat. Saya mengajak bersama memikirkan dan memecahkan masalah yang ada saat ini belum selesai, seperti bidang ekonomi,” kata Presiden Jokowi.
Menurut dia, banyaknya masalah-masalah bangsa yang belum selesai dari puluhan tahun lalu di bidang sumber daya alam dan sumber daya manusia, hendaknya cendekiawan Muslim ICMI yang hebat-hebat dapat turut berperan memecahkan masalah tersebut secara bersama. Potensi sumber daya alam yang ada dan melimpah di Indonesia,
Jokowi menyebutkan dapat menyelesaikan masalah bidang ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat, seperti bouksit dan kelapa sawit. “Semua potensi itu seperti bouksit dan kelapa sawit dapat meningkatkan taraf ekonomi rakyat kita,” katanya.
Mengenai potensi teknologi bangsa ini, ia berharap kehadiran Prof BJ Habibie dapat menjadi inspirasi. Sehingga bisa mendiskusikan mengenai apa yang bisa dibangun dan diindustrialisasikan potensi sumber daya alam bangsa dan negara ini.
Ia mengatakan pemerintah sedang berupaya keras membangun bangsa. Karena semua itu membutuhkan ilmu dan pengetahuan, dan cendekiawan yang mumpuni. “Saya minta ICMI untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan ini, dan memecahkan masalah bangsa, terutama kualitas sumber daya insani seperti diungkapkan BJ Habibie,” katanya.
Silaknas dan Milad ke-28 ICMI) digelar di Mahligai Convention Centre Pascasarjana Universitas Bandar Lampung. Acara itu mengusung tema “Membangun Sumber Daya Insani yang Berkualitas dan Bermartabat Melalui Peningkatan Ekonomi yang Adil Makmur dan Mandiri” dan akan berlangsung hingga 8 Desember nanti dan dihadiri sekitar 1.000 peserta dari seluruh Tanah Air. Pertemuan para cendekiawan kali ini dimajukan sehari dari jadwal seharusnya, Jumat (7/12).
Presiden Jokowi tiba di lokasi acara sekitar pukul 19.15 WIB. Setelah disambut tarian tradisional Lampung, ia langsung disambut Ketua ICMI Pusat Jimly Asshiddiqie dan Ketua ICMI Organisasi Wilayah Provinsi Lampung M Yusuf S Barusman. Anggota Ikatan Cendekiawan Muslim se-Asia Tenggara (ICMA) yang dihadiri 11 negara, termasuk Timor Leste, serta sejumlah tokoh Lampung juga hadir dalam acara tersebut.
Tim Gabungan TNI AD, TNI AL, dan TNI AU menurunkan sebanyak 1.410 personel dalam pengamanan kunjungan Presiden tersebut. “Kami dari Korem 043/Garuda Hitam Lampung melibatkan sebanyak 1.410 personel untuk berjaga di setiap lokasi kegiatan Presiden dan Wakil Presiden RI,” ujar Kasi Ops Korem 043/Gatam Letkol Arh Faris Kurniawan, di Bandar Lampung, Kamis.
Pada sesi Silaknas ICMI dan Milad ke-28 tersebut, berdasarkan susunan acara, selain Presiden Jokowi, juga akan hadir calon presiden (capres) Prabowo Subianto serta calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Uno dan Ma’ruf Amin. Kendati demikian, kedatangan para peserta Pilpres 2019 tersebut belum bisa dikonfirmasi menyusul susunan acara yang berubah setelah acara dimajukan.
Setelah rangkaian acara pembukaan semalam, Silaknas ICMI 2018 akan dibuka dengan pleno II pagi ini berisi paparan pelaksanaan acara tersebut. Selepas itu, Ketua MPR Zulkifli Hasan dijadwalkan berbicara dalam pleno mengenai peran cendekiawan dalam membangun demokrasi Indonesia.
Selepas itu, pukul 10.00 WIB capres Prabowo Subianto akan memaparkan pandangannya dengan tema “Demokrasi Politik dan Ekonomi yang Adil, Beradab, dan Bermartabat”. Tema serupa akan menjadi topik saat cawapres KH ma’ruf Amin dan cawapres Sandiaga Uno berbicara dalam pleno VI pada sore hari.
Pada rangkaian acara-acara selanjutnya, Silaknas ICMI ini juga direncanakan menghasilkan rekomendasi peserta untuk pemerintah. Di antaranya, mengenai kondisi geologis Indonesia yang rawan bencana, peraturan pemerintah, baik pusat maupun daerah, mengenai pembangunan nasional serta ekonomi keumatan dan persepsi masyarakat Muslim dunia.
Sekretaris Umum ICMI Orwil Lampung Khomsyahrial Romli mengatakan, Silaknas ICMI di Bandar Lampung menjadi momen sejarah karena deklarasi dari para cendekiawan Muslim se-Asia Tenggara. “Silaknas ICMI di Lampung akan ada deklarasi ICMA dihadiri 10 negara ASEAN, termasuk Negara Timor Leste,” kata Khomsyahrial kepada Republika, di Bandar Lampung.