Pasuruan – Meski hujan turun beberapa kali di sejumlah wilayah di Kabupaten Pasuruan, namun belum mengembalikan sumber air yang kering. 16 Desa di Kecamatan Lekok, Lumbang, Winongan dan Pasrepan masih kekurangan air bersih.
“Karena hujan belum merata dan hanya turun beberapa kali, sumber-sumber air belum muncul sehingga kami akan terus mendistribusikan air bersih kepada warga,” kata Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Bakti Jati Permana, Kamis (19/10/2017).
Setiap desa dikirim 2 tangki air bersih setiap hari. Jumlah tersebut, kata Bakti, sangat cukup untuk minum dan memasak.
“Kami hitung 2 tangki per hari itu sangat cukup untuk masak dan minum. Setiap orang mendapat jatah 5-10 air bersih,” jelasnya.
Bakti meminta warga tertib antre dan mengambil air di tandon-tandon. Selama ini ungkapnya, sejumlah warga tak sabar menghadang truk tangki untuk mendapat air sebelum sampai ke tandon.
“Kalau tertib ambil dari tandon, saya rasa cukup,” ungkapnya.
BPBD Kabupaten Pasuruan sudah mendistribusikan air bersih sejak akhir Juli. Distribusi air akan terus dilakukan hingga 29 Oktober 2017. Dana yang dibutuhkan selama pengiriman air bersih mencapai Rp 300 juta diambil dari anggaran tak tertuga APBD Kabupaten Pasuruan.
“Estimasi kami awal November sudah turun hujan merata. Namun kalau tetap masih ada yang butuh air, kami akan tetap kirimkan air. Sementara ini kami pakai APBD Kabupaten, belum pakai APBD Provinsi,” pungkasnya.
Koordinator Tagana Kabupaten Pasuruan, Kosim, yang tengah melakukan distribusi air di Desa Sibon, Kecamatan Pasrepan mengatakan sejumlah sumur sudah terisi air hujan. Namun warga tetap membutuhkan air dari BPBD untuk masak dan minum.
“Distribusi air di Pasrepan tertib. Kami minta warga antre di tandon. Di Pasrepan sudah banyak sumur yang terisi air hujan. Warga gunakan air dari sumur untuk mandi, sementara untuk masak dan minum air dari kami,” terang Kosim.
(fat/fat)