Pasuruan – Santri, ulama dan pesantren seringkali ditarik-tarik dalam pusaran politik demi kepentingan partai maupun calon kepala daerah. Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) menegaskan sikap netral dalam Pilkada serentak 2018.
“Banyak tawaran agar IPI mendukung salah satu calon dalam Pilkada 2018, yang dilakukan serentak di banyak daerah. Namun, semua kami tolak karena IPI memilih netral,” kata Ketua Umum DPP IPI, KH Zaini Ahmad, Jumat (24/11/2017).
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ihlas, Wonorejo, Pasuruan, mengatakan banyak pengurusnya di pusat maupun daerah yang merupakan pengurus partai dan anggota DPR. IPI juga menaungi ribuan pesantren di seluruh Indonesia.
“Sebagai lembaga IPI fokus meningkatkan kualitas pendidikan pesantren, membina pesantren-pesantren menjadi unggul, mandiri, dan berakhlakul karimah untuk meningkatkan ekonomi umat. Tak mau cawe-cawe politik praktis, terutama dalam pilkada,” tandas Gus Zaini.
Meski begitu, dia meminta anggotanya menyukseskan pilkada serentak dengan memilih calon yang dinilai berpihak pada umat.
“Semoga dalam pilkada serentak nanti lahir pemimpin-pemimpin yang amanah, jujur, dan berpihak pada umat,” pungkasnya.
(fat/fat)