Jakarta – Banjir melanda Malang Selatan, BPBD dan PMI fokus menyuplai kebutuhan pokok warga dan memantau perkembangan debit air sungai.
Luapan Sungai Penguluran di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, mengakibatkan ratusan rumah tergenang air. Banjir setinggi 1,5 meter menghentikan aktifitas masyarakat di daerah langganan banjir itu.
Karena wilayah desa berada di muara sungai, jika intensitas hujan tinggi, maka debit air meluap. Sejak pagi, warga bergotong-royong bersama BPBD dan PMI membersihkan material banjir di sekitar rumah dan lembaga pendidikan.
“Jumlah kerugian belum bisa dihitung, baik infrastruktur maupun hunian warga,” kata Kepala BPBD Kabupaten Malang Bambang, Istiawan kepada detikcom, Kamis (19/10/2017).
Bambang menyebut, debit air terus menurun sejak dini harin. Sehingga masyarakat bisa melakukan pembersihan material banjir yang terbawa hingga ke rumahnya.
“Ketinggian air terus menurun, termasuk daerah Rowoterate. Sekarang bersih-bersih,. Tercatat ada 462 KK menjadi korban dampak banjir,” ujarnya.
Dikatakan Istiawan, masyarakat telah memiliki cara saat perkampungan mereka dilanda banjir. Tempat perlindungan dibuat, sehingga tidak sampai mengungsi. “Terakhir banjir besar 2013 lalu, tahun 2014 juga terjadi, tetapi tidak begitu besar dampaknya,” terang Bambang.
Sementara dapur umum didirikan PMI Kabupaten Malang untuk melayani kebutuhan masyarakat akan pangan. Jumlah makanan yang disalurkan PMI 1.500 porsi.
Luapan Sungai Penguluran menyebabkan empat dusun di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, dilanda banjir, Rabu (18/10/2017).
(fat/fat)