Blitar – Pengunjung Pantai Serang Blitar, yang terseret ombak Minggu (26/11) sore, ditemukan. Korban, Diko Rasis Trinata (15) warga Desa Tuliskriyo, Sanankulon Kabupaten Blitar, ditemukan meninggal dengan kondisi tubuh menggelembung.
“Sudah ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB dalam kondisi meninggal dunia. Tubuhnya menggelembung dan mengambang di tengah samudra,” kata seorang personel Tim SAR Trenggalek, Yoni Fariza dihubungi, Senin (27/11/2017).
Posisi jasad Diko, lanjut dia, berada di 150 meter tenggara dari lokasi saat terseret ombak besar. Diko dilaporkan hilang terseret ombak besar, Minggu (26/11) sekitar pukul 17.15 WIB. Saat itu dia berenang bersama dua temannya.
Tiba-tiba ombak besar menghantam tubuh Diko dan seorang temannya terseret menuju tengah lautan. Tubuh temannya yang bernama Vendi Bagus (17) berhasil diselamatkan. Sedangkan tubuh Diko makin terseret jauh.
Sementara Lurah Serang Dwi Handoko Pawiro meminta pengunjung untuk mentaati rambu-rambu yang ada disepanjang pantai.
“Rambu itu difasilitasi Dinas Pariwisata Kabupaten Blitar. Yang masang penduduk sini selaku pengelola tempat wisata. Sudah ada bendera merah di situ. Sudah ada papan peringatan dan kemarin orang-orang sini juga sudah melarang, jangan ke tengah berenangnya. Tapi ngeyel (tidak patuh) mereka,” jelasnya di ujung telpun.
Pengunjung pantai, menurut dia, acapkali mengabaikan rambu peringatan yang banyak terpasang di sepanjang bibir pantai.
Pantai Serang dengan bentangan bibir pantai sepanjang sekitar 2 km ini membuat pengunjung selalu ingin berenang. Pantai landai dengan pasir putihnya, mengesankan pantai ini aman.
Namun di balik keindahan itu, Pantai Serang yang lokasinya berada di pesisir pantai Selatan Jawa, terkenal dengan ombak ganas yang sewaktu-waktu datang. Sementara setelah divisum tim medis Puskesmas Panggungrejo, jasad Diko langsung dibawa ke rumah duka.
(fat/fat)
