Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi pidato Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto yang mengatakan Indonesia akan bubar tahun 2030. Menurut Jokowi, sesulit apa pun masalah, harus tetap dibangun semangat dan pandangan optimisme. Hal itu penting bagi generasi-generasi muda agar tetap punya masa depan.
”Harus tetap ada rasa optimisme. Sesulit apa pun tantangan yang ada, sesulit apa pun hambatan yang ada, rasa harapan yang lebih baik harus tetap ada,” kata Jokowi saat membuka Rapat Kerja Pimpinan Partai Perindo di Jakarta Convention Centre (JCC), Rabu (21/3) malam.
Jokowi disambut oleh Ketua Umum Perindo Harry Tanoesudibjo, dan didampingi Menko Polhukam Wiranto, Mendagri Tjahjo Kumolo, anggota Dewan Pertimbangan Presiden Agum Gumelar, dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Jokowi tidak menanggapi secara langsung pidato Prabowo tersebut. Dia hanya menegaskan menghadapi masa depan tidak perlu dengan gelisah dan cemas. Bangun masa depan dengan penuh harapan dan optimisme. Hanya dengan itu, bangsa bisa dipacu untuk terus maju.
“Kami memandang ke depan itu dengan memberikan sebuah harapan lebih baik kepada anak-anak muda kita. Kepada rakyat kita,” tegas Jokowi.
Dalam pidato saat membuka Rapimnas Partai Perindo, Jokowi juga mengajak seluruh lapisan bangsa agar bersama-sama membangun bangsa ini. Bukan hanya tugas pemerintah untuk menciptakan pemeratan dan keadilan sosial, tetapi tugas seluruh rakyat Indonesia.
Jokowi juga menegaskan pihaknya tidak antikritik ketika ada kebijakan yang salah dari pemerintah. Namun kritik harus ada solusi atas persoalan yang ada sehingga bisa diperbaiki.
“Kritik dengan menghujat beda. Kritik dengan fitnah beda. Kritik silakan tapi dengan bahasa yang sopan dan ada solusinya,” papar Jokowi.
Sumber: Berita Satu