Malang – Konsumsi listrik di Malang mengalami peningkatan, khususnya di bidang bisnis. Peningkatan itu sebesar 1,3 juta Kwh.
Asisten Manager PLN Area Malang Suhandopo mengatakan, peningkatan konsumsi listrik dilihat dari tarif pada September 2016 dengan tahun ini. Untuk tahun lalu, konsumsi listrik sebesar 189.573.344 Kwh, sementara tahun ini sebanyak 190.863.753 Kwh.
“Ada meningkat di September tahun ini dengan tahun lalu, yakni 1,3 juta Kwh. Ini cukup besar,” ujarnya kepada detik.com di kantornya Jalan Basuki Rahmad, Jumat (3/11/2017).
Dikatakan, 1,3 juta Kwh, setara dengan 5700 pelanggan rumah berdaya 900 VA. Konsumsi pada Agustus 2016 dan tahun ini juga meningkat dari 192.048.110 Kwh menjadi 196.582.999 Kwh.
“Jika dilihat memang semua mengalami peningkatan, khususnya di bidang bisnis, yang mayoritas berada di wilayah Kota Malang,” terangnya.
Tarif bisnis, lanjut dia, September tahun lalu hanya sebesar 30.868.589 Kwh dan tahun ini menjadi 33.073.103 Kwh. “Peningkatan cukup besar sampai 10 persen dalam satu tahun,” bebernya.
Sementara untuk rumah tangga justru mengalami penurunan konsumsi, pada September tahun lalu mencapai 96.869.377 Kwh, September 2017 menjadi 94.484.807 Kwh.
“Rumah tangga justru menurun, jauh dibandingkan tarif bisnis. Ini menunjukkan kemajuan bisnis di area Malang cukup baik,” tegasnya.
Dijelaskan dia, data terakhir pelanggan PLN Area Malang meliputi Kota dan Kabupaten Malang serta Batu sebanyak 1,1 juta pelanggan, dan kini bertambah 55 ribu pelanggan.
Dari jutaan pelanggan itu, lanjut dia, terbagi menjadi pelanggan tegangan rendah, menegah, dan tinggi. Pelanggan tinggi hanya satu yakni PT Ekamas Fortuna di wilayah Pagak, Kabupaten Malang.
“Sedangkan tegangan menengah 55 ribu sampai 30 juta Kw sebanyak 260 pelanggan, termasuk hotel dan universitas. Hotel dan gedung baru, telah banyak menambah daya atau pasang baru, maupun perbisnisan,” urai Suhandopo.
(fat/fat)