Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto membuat geger jagat publik. Pasalnya, ia mengeluarkan beberapa pernyataan yang menuai kontroversi di masyarakat. Ucapan Prabowo juga tak jarang bernada sarkasme.
Salah satu ucapan mantan perwira TNI Angkatan Darat yang digadang-gadang akan menjadi lawan Joko Widodo dalam bursa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 tersebut adalah prediksi Indonesia bubar pada tahun 2030. Sontak saja pernyataan tersebut pun mengundang beragam reaksi pro dan kontra.
Prabowo berdalih bahwa ucapannya tersebut ia ambil dari salah satu tulisan karya ahli-ahli inteligen strategis di luar negeri, yakni novel fiksi berjudul ‘Ghost Fleet‘ karya P. W Singer dan August Cole.
“Jadi di luar negeri itu ada namanya scenario writing memang bentuknya mungkin novel tapi yang nulis itu ahli-ahli inteligen startegis, dibuka dong, baca dong. Jadi ini fenomena ya kalau enggakpercaya sama saya dan enggak mau dengar ya enggak apa-apa,” ujar Prabowo.
Menurutnya, menyampaikan fakta tersebut merupakan kewajibannya sebagai anak bangsa dan pemimpin bahwa bangsa Indonesia harus waspada dalam menghadapi persoalan yang dapat berujung pada kehancuran negara.
Saat Prabowo ke Jawa Barat, Jumat 30 Maret 2018, Prabowo kembali menyebutkan ucapan kontroversi lainnya. Ia menilai bahwa maraknya kecelakaan infrastruktur yang kerap terjadi diakibatkan oleh banyaknya uang rakyat yang dicuri oleh negara.
“Korupsi di kita sudah sangat-sangat parah. Di seluruh dunia ada korupsi ya, mark-up, mark-up tahu kalian mark-up? Tahu apa arti mark-up? Mark-up penggelembungan. Proyek nilainya Rp200 juta dilaporkan nilainya Rp500 juta. Karena itu jembatan belum dipakai sudah jatuh. Karena itu infrastruktur di Jakarta yang dibangun besar-besaran, belum dipakai sudah jatuh yang akhirnya terpaksa dihentikan daripada memakan korban lain,” kata Prabowo.
Tak hanya itu, Prabowo pun menuding bahwa kaum elite atau para pimpinan negara di Indonesia pandai dalam menipu rakyatnya dan rakus hingga menyebabkan kesenjangan semakin meluas.
“Jangan-jangan karena elite kita yang goblok atau menurut saya campuran. Sudah serakah, mental maling, hatinya beku, tidak setia pada rakyat. Mereka hanya ingin kaya,” ujar Prabowo.
Prabowo mengaku, Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang baik dan jujur, bukan pemimpin yang pintar menipu. Bahkan, menurutnya para elite tersebut memililiki potensi untuk melakukan penipuan terhadap rakyat semakin besar saat elite tersebut berada semakin dekat dengan wilayah Jakarta.
“Yang jujur ini repot, yang jujur dan tulus itu ada di rakyat, semakin tinggi dan mendekat ke Jakarta makin jahat, pinter bohong dan pinter nipu. Nipu rakyat,” ungkapnya.
Sumber: Okezone