Stasiun Bogor, yang biasanya dipenuhi penumpang saat hari kerja, kali ini tampak lengang. Tidak tampak penumpukan penumpang di stasiun pasca-KRL anjlok di Kebon Pedes, Kota Bogor, pada Minggu, 10 Maret 2019.
Pantauan Liputan6.com di lokasi, Senin (11/3/2016) pukul 06.00 WIB, perpindahan penumpang dari satu jalur ke jalur lain tampak lancar. Tidak ada penumpang yang saling dorong atau berdesakan di pintu masuk maupun di loket.
Penumpang yang menunggu di peron juga tampak tertib dan tidak berdesakan. Kondisi di dalam KRL yang menuju Jakarta juga tampak kondusif.
“Saya kira bakal antre banget, enggak tahunya enggak. Karena saya baca di media kereta dari Bogor sudah bisa ke Jakarta walaupun cuma satu lajur ya,” kata Fitriani, warga Ciomas.
Namun begitu, keberangkatan kereta sangat terlambat dari jadwal biasanya karena harus menunggu rangkaian KRL dari Jakarta masuk ke Stasiun Bogor terlebih dahulu.
“Iya gantian, jadi lama. Tapi enggak apa-apa, saya sudah estimasi tiba di kantor jam berapanya,” ucap karyawan swasta di kawasan Cikini ini.
Sementara itu, ruas Jalan Kebon Pedes masih ditutup. Hal ini karena masih ada pengerjaan jaringan kabel listrik aliran atas yang sempat putus ditabrak KA 1722 tujuan Manggarai-Bogor.
Biasanya, akses jalan menuju Soleh Iskandar itu padat dipenuhi angkot dan angkutan pribadi. Terlebih setiap Senin pagi, kemacetan mengular hingga depan Kantor Dispenda.
Sebelumnya, seluruh rangkaian kereta yang anjlok selesai dievakuasi. Sebagian KRL beroperasi hingga Stasiun Bogor mulai Senin pukul 05.00 WIB, menggunakan satu jalur bergantian.
Saat ini, petugas PT KAI masih melakukan perbaikan prasarana perkeretaapian seperti jaringan kabel Listrik Aliran Atas (LAA), jalur rel dan pemasangan tiang LAA yang terdampak dari kejadian KRL anjlok.
“Untuk perjalanan KRL di lintas Bogor Senin pagi ini pemberangkatan dari Stasiun Bogor mulai pukul 05.00 WIB menggunakan satu jalur bergantian,” kata Eva Chairunisa VP Komunikasi PT KCI.