Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi melontarkan kritik keras kepada pemerintah menyoal transportasi online. Mereka menilai, saat ini belum adanya regulasi yang pasti mengenai alat transportasi yang menjamur di masyarakat.
Hal itu diungkapkan Ekonom Partai Gerindra Harryadin Mahardika. Menurutnya, keberadaan transportasi daring khususnya ojek sebenarnya menjadi alternatif bagi masyarakat dalam mencari lapangan kerja.
Makanya, dengan adanya regulasi yang jelas bisa memberikan perlindungan bagi para pengemudi transportasi online.
“Sudah berkali-kali pemerintah mengeluh, misalnya susah sekali untuk mendorong pertumbuhan, tidak ada lagi sektor-sektor yang tumbuh, tidak ada lagi sektor-sektor yang mungkin bisa diandalkan,” kata Harryadin dalam diskusi Rabu Biru bertajuk “Transportasi Online, Kesejahteraan Atau Solusi Transportasi” di Prabowo-Sandi Media Center, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan.
Dia mengatakan di depan mata kita semua ada satu sektor baru, yaitu industri digital dan kreatif yang terkait dengan “start up” inovatif yang sudah menunjukan kontribusi yang luar biasa besar. Harryadin mengatakan, kontribusi transportasi online kepada perekonomian Indonesia mencapai Rp19,9 triliun per tahun dan angka itu terus meningkat.
“Saat ini sudah ada lebih dari 1 juta pengemudi ojek online di kawasan Sudirman dan Thamrin, Jakarta. Sementara itu, ada 600 ribu order makanan setiap harinya,” ujarnya.
Hal itu menurut dia menunjukkan betapa pesatnya kontribusi yag diberikan industri tersebut dan menjadi aneh kalau tidak segera secara proaktif diatur oleh pemerintah.
Dalam diskusi tersebut, ekonom senior Ichsanuddin Noorsy mengatakan keberadaan regulasi pemerintah dibutuhkan untuk mencegah terjadinya perang tarif antar penyedia jasa layanan transportasi online.
“Ketika Uber mulai masuk ke negara-negara maju bahkan bertarung di Tiongkok habis-habisan, The New York Times menganalisis korelasi antara industri otomotif, keuangan, dan Uber. Dan mereka melihat bahwa model transportasi daring itu adalah ‘a part of modern slavery system’,” ujarnya.