Surabaya – Belasan anak-anak di antaranya menggunakan atribut Bonek, menggelar kotak amal untuk korban bencana di Pacitan. Namun aksi mereka di perempatan di traffic light (TL) depan Kebun Binatang Surabaya (KBS) itu dihalau petugas linmas dan Satpol PP Kota Surabaya.
“Kita minta waktu sekarang pak. Nggak bisa menunggu besok. Karena anak-anak waktu longgar ya hari ini,” ujar pemuda yang mengenakan atribut kaos Bonek, saat berdebat dengan petugas Linmas dan Satpol PP Kota Surabaya, di dekat TL depan Masjid Al Falah, Minggu (17/12/2017).
Didampingi rekan-rekannya, pemuda itu tetap ngotot untuk mengedarkan kotak amal pada pengendara di saat lampu TL menyala warna merah. “Kita ini niatnya baik pak. Nggak akan bohongi,” ujarnya.
Choirul, petugas Linmas Pemkot Surabaya juga bersikukuh, meminta bonek untuk menghentikan aksinya, karena tidak ada izin dari instansi terkait.
“Ya memang bagus. Tapi ini nggak ada izinnya. Silahkan mengajukan izin dulu. Karena segala bentuk mengedarkan sumbangan harus ada izinnya,” ujarnya.
Ia menegaskan, penertiban terhadap masyarakat yang mengedarkan kotak sumbangan adalah perintah dari atasannya.
“Ada juga mahasiswa, tetap kita tertibkan. Karena harus ada izinnya. Saya mohon dihentikan. Monggo diurus dulu perizinannya,” tegasnya.