Blitar – Narkotika jenis sabu mulai meracuni pelajar di Blitar. Selama dua bulan ini, sebanyak 18 pelajar dilaporkan positif mengkonsumsi sabu.
“Selama dua bulan kami telah rehabilitasi sebanyak 18 pelajar. Mereka dilaporkan orang tuanya sendiri karena ketahuan mengkonsumsi sabu-sabu,” kata Kepala BNN Blitar, AKBP Agustianto pada wartawan, Kamis (9/11/2017).
Ke-18 pelajar ini termasuk dari 70 warga Blitar yang positif mengkonsumi berbagai jenis narkoba.
Kesadaran keluarga pemakai untuk melaporkan ke BNN ini, merupakan langkah maju keberhasilan sosialisasi yang dilakukan pada warga Blitar.
“Selama ini ada kesalahpahaman warga, terutama keluarga pemakai. Mereka takut melaporkan, karena takut ancaman pidana. Padahal kalau sebatas pemakai itu, justru mereka korban yang berhak untuk direhabilitasi,” jelas Agustianto.
Ke 18 pelajar tersebut direhabilitasi dengan cara berobat jalan. BNN Blitar menggandeng tiga rumah sakit dan klinik kesehatan swasta sebagai pelaksana yang merebalititasi para pemakai narkoba.
“Obat rehabilitasi ini sangat mahal. Namun gratis, semua dibiayai penuh BNN,” tandas Agus menegaskan.
Mereka yang menjalani rehabilitasi, khususnya pelajar masih tetap bisa beraktivitas seperti biasa. Namun dibawah pengawasan ketat tim dari BNN, terutama keluarga
“Alhamdulillah untuk pelajar di Blitar ini semua masih pemula. Mereka kebanyakan memenuhi rasa penasaran, lalu coba-coba,” terangnya.
Mengingat harga sabu-sabu yang tergolong mahal, ternyata para pelajar ini urunan untuk membeli, lalu dipakai bersama secara bergantian.
Sementara, untuk pemakai yang tarafnya sudah kecanduan, BNN Blitar terpaksa mengirim mereka di pusat rehabilitasi khusus narkoba di Bogor, Jabar.
(bdh/bdh)