Warga kampung Rungkut Menanggal, Kota Surabaya, bergotong-royong mendirikan posko pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf – Puti Guntur Soekarno (Gus Ipul – Puti).
“Posko ini kami bangun dengan gotong-royong warga sekitar dengan iuran warga. Tapi warga gak punya uang mereka membantu tenaga,” kata Sugiarto, tokoh kampung setempat, Senin (12/3).
Ditambahkan Sugiarto, posko ini nantinya akan dipakai tim pemenangan di tingkat kelurahan atau RT (rukun tetangga). Sekaligus juga sebagai pos keamanan untuk pengawasan terhadap lingkungannya sendiri.
Pendirian pos-pos pemenangan ini mengingatkan peristiwa pada tahun 2000, dimana saat itu para pendukung Marhaen Soekarno mendirikan pos-pos keamanan dengan dibalut atribut-atribut Soekarno dan Partai PDI Perjuangan.
“Pos ini selain sebagai pos penjagaan keamanan lingkungan juga sebagai pos pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 2,” kata Sugiarto.
Posko ini berada di tengah pemukiman padat Jalan Rungkut Menanggal Gang 1. “Gus Ipul sudah dikenal luas oleh warga. Dan, Mbak Puti adalah cucu Bung Karno. Kami mantap bergerak karena keduanya diusung PDIP,” kata Sugiarto.
Puluhan warga kemarin menggelar kerja bakti membangun pos pemenangan yang juga pos keamangan lingkungan. Ada yang memasang kayu, atap asbes dan dinding triplek. Lalu, ada yang mengecat dinding posko dengan merah putih. “Kami pilih warna Indonesia,” katanya tersenyum.
Kemudian setelah selesai, beberapa atribut kampanye pasangan calon seperti kalender, spanduk, stiker, umbul-umbul dipasangnya. Warga terlihat guyub dan kompak dalam kerja bakti. Tua dan muda terlihat berbaur. Mereka akan menjadikan posko itu pusat informasi warga. Mereka ingin menangkal operasi politik uang dan kampanye hitam.
“Kami tidak ingin ada penyusup yang melakukan kampanye hitam. Kami juga tidak mau ada bagi-bagi uang saat pilkada nanti,” kata Mesach, warga setempat.
Posko ini berada ditempat strategis yaitu di pertigaan jalan, sehingga banyak orang akan melihat langsung ketika akan masuk kampung rungkut menanggal. Selain itu, mudah memantau setiap pergerakan di lingkungan setempat.
“Meski kecil, insya Allah posko ini akan bermanfaat untuk kampung sendiri. Pengawasan juga lebih mudah karena setiap malam banyak orang yang datang untuk ngobrol hingga malam hari,” katanya.
Sumber: Merdeka