Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyambut baik adanya Peraturan Kepala (Perka) Badan Kepegawaian Negara (BKN) Nomor 24 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pemberian Cuti PNS. Aturan ini membolehkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) laki-laki mengambil cuti untuk mendampingi istrinya melahirkan.
“Mengenai cuti melahirkan ini, memang harus dikembalikan ke peraturannya seperti apa,tetapi akan sangat bagus ya kalau suami bisa mendampingi satu bulan pertama di mana ibu dan bayi betul-betul butuh perhatian ekstra karena pemulihan pasca melahirkan,” kata Yohana di Jakarta, Jumat (16/3).
Dikatakan Yohana, cuti bagi seorang suami sangat berkaitan dengan fungsi keluarga dalam pengasuhan yang akan memengaruhi tumbuh kembang seorang anak, terhitung sejak hari pertama ia dilahirkan. Sosok ibu dan ayah sama-sama memiliki peran yang sentral di dalamnya. Tidak hanya bagi bayi, perhatian juga sangat dibutuhkan oleh ibu saat dan pasca melahirkan. Untuk itu penting bagi suami berada di sekitar anak dan istri sebagai bentuk perhatian terhadap keduanya.
“Satu bulan pasca melahirkan adalah masa utama ibu dan bayi untuk mendapatkan dukungan, dan saya pikir disinilah peran ayah sangat dibutuhkan. Khususnya dalam mensukseskan pemberian ASI eksklusif,” kata Yohana.
Pasalnya, lanjut Yohana, tidak semua ibu yang baru melahirkan memiliki kuantitas Air Susu Ibu (ASI) yang memadai. Adanya pendampingan suami secara psikologis akan meningkatkan rasa aman dan tenang pada ibu sehingga mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI-nya.
Masalah pasca melahirkan tentu bukan hanya perihal ASI, melainkan banyak peran dan tantangan yang akan dihadapi oleh ibu dan bayinya ke depan. Adanya kebijakan cuti bagi laki-laki akan meningkatkan kualitas hubungan keluarga serta turut mendukung kesetaraan gender khususnya dalam berbagi peran yang sama oleh suami dan istri dalam keluarga.
Sebab, menurut Yohana, kesetaraan gender bukan hanya soal perempuan setara di ranah publik, tapi juga soal peran ayah yang setara di ranah keluarga. Peran ayah juga merupakan penentu bagi tumbuh kembang dan pola asuh yang baik bagi anak, selain itu ia dapat menjadi sosok idola bagi keluarga.
Sumber: Berita Satu