• Latest
  • Trending
Mimpi Tinggi Sang Jenderal

Mimpi Tinggi Sang Jenderal

October 14, 2018
Keterwakilan Perempuan di Parlemen Harus Meningkat pada Pemilu 2024

Keterwakilan Perempuan di Parlemen Harus Meningkat pada Pemilu 2024

December 19, 2020
HNW Soal Instruksi Mendagri Berhentikan Kepala Daerah

HNW Soal Instruksi Mendagri Berhentikan Kepala Daerah

December 18, 2020
Bamsoet Dukung Sikap Erdogan dan Jokowi Kecam Keras Pernyataan Presiden Prancis

Bamsoet Dukung Sikap Erdogan dan Jokowi Kecam Keras Pernyataan Presiden Prancis

November 4, 2020
Anggota DPR: UU Ciptaker punya niat baik mari kawal implementasinya

Anggota DPR: UU Ciptaker punya niat baik mari kawal implementasinya

November 4, 2020
Ketua MPR Bambang Soesatyo minta Kemdikbud evaluasi Pembelajaran Jarak Jauh

Ketua MPR Bambang Soesatyo minta Kemdikbud evaluasi Pembelajaran Jarak Jauh

November 3, 2020
Setelah Kehebohan dan Demonstrasi, Kok Ujungnya Istana Akui Ada Kesalahan pada UU Cipta Kerja?

Setelah Kehebohan dan Demonstrasi, Kok Ujungnya Istana Akui Ada Kesalahan pada UU Cipta Kerja?

November 3, 2020
Pemkot Semarang Dukung Sosialisasi Empat Pilar MPR RI

Pemkot Semarang Dukung Sosialisasi Empat Pilar MPR RI

November 2, 2020
Baleg: Setelah Ada Omnibus Law, Indonesia Makin Siap Bersaing

Baleg: Setelah Ada Omnibus Law, Indonesia Makin Siap Bersaing

November 2, 2020
Ketua MPR Ingatkan Tantangan Jelang Periode Bonus Demografi

Ketua MPR Ingatkan Tantangan Jelang Periode Bonus Demografi

October 30, 2020
Aktivis Sri Bintang Pamungkas Serukan ‘Kembali ke UUD 1945 Asli’

Aktivis Sri Bintang Pamungkas Serukan ‘Kembali ke UUD 1945 Asli’

October 30, 2020
Hukum Hanyalah Kebenaran Bagi Penguasa

Hukum Hanyalah Kebenaran Bagi Penguasa

October 30, 2020
Rudi Hartono Bangun: Pengelolaan Dana Desa Harus Cepat, Tepat dan Terpadu

Rudi Hartono Bangun: Pengelolaan Dana Desa Harus Cepat, Tepat dan Terpadu

October 29, 2020
Surabaya Berita
  • Indonesia News
  • World News
    • Africa
    • Asia
      • North Korea
      • China
    • Canada
    • Europe
    • Latin America
    • Middle East
    • Russia
    • United Kingdom
    • United States
  • National Security
    • Cyber Security
    • Military
    • Politics
      • Democracy
    • Terrorism
  • Business
    • Economy
    • Free Market
  • Science
    • Technology
  • Culture
    • Art
    • Books & Literature
    • Food & Drink
    • Health & Fitness
    • History
    • Movies & TV
    • Music
    • Privacy
    • Religion
    • Travel
    • Women & Children
  • Environment
    • Climate Change
    • Endangered Species
    • Wildlife
  • Sports
    • Auto Racing
    • Cycling
    • Football
    • Golf
    • Olympics
    • Tennis
    • Water Sports
Friday, April 23, 2021
  • Indonesia News
  • World News
    • Africa
    • Asia
      • North Korea
      • China
    • Canada
    • Europe
    • Latin America
    • Middle East
    • Russia
    • United Kingdom
    • United States
  • National Security
    • Cyber Security
    • Military
    • Politics
      • Democracy
    • Terrorism
  • Business
    • Economy
    • Free Market
  • Science
    • Technology
  • Culture
    • Art
    • Books & Literature
    • Food & Drink
    • Health & Fitness
    • History
    • Movies & TV
    • Music
    • Privacy
    • Religion
    • Travel
    • Women & Children
  • Environment
    • Climate Change
    • Endangered Species
    • Wildlife
  • Sports
    • Auto Racing
    • Cycling
    • Football
    • Golf
    • Olympics
    • Tennis
    • Water Sports
No Result
View All Result
Surabaya Berita
No Result
View All Result

Mimpi Tinggi Sang Jenderal

October 14, 2018
in Economy, Featured, Free Market, Indonesia News
0
Home Business Economy
Post Views: 109

 

 

Belum lama calon presiden nomor 2, Prabowo Subianto, dengan gagah mengklaim bahwa dirinya satu-satunya ketua umum partai yang berani berbicara tentang Pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Ia pun menuding pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini tidak mengurus ekonomi Indonesia berdasarkan ketentuan Pasal 33 UUD 1945.
Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini menyebut bahwa sistem perekonomian yang diterapkan Indonesia saat ini sama dengan economics of stupidity atau ekonomi kebodohan. Dia menyebut bukan lagi ekonomi ala neoliberal, tetapi lebih parah dari pada itu.

Belakangan Prabowo melontarkan slogan “Indonesia First dan Make Indonesia Great Again“. Slogan ini meniru yang dipakai Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berkampanye dalam pemilihan presiden 2016, yakni “America First dan Make America Great Again”. Lewat slogan ini Prabowo seolah ingin menunjukkan dirinya menempatkan kepentingan Indonesia sebagai nomor satu serta tekadnya memperbaiki kondisi ekonomi bangsa saat ini.

Sebelum membedah klaim Prabowo tersebut, kita perlu tahu apa isi dari Pasal 33 UUD 1945. Secara garis besar Pasal 33 UUD 1945 merupakan undang-undang yang mengatur tentang pengertian perekonomian Indonesia, pemanfaatan sumber daya alam, dan prinsip perekonomian nasional. Isinya sebagai berikut:

Ayat 1 Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

Ayat 2 Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

Ayat 3 Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Ayat 4 Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

Ayat 5 Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.

Secara ideal, ada beberapa poin aplikasi dari pasal ini. Pertama, Pasal 33 UUD 1945 menyebutkan bahwa sumber daya alam dikuasai negara dan dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Oleh sebab itu, monopoli pengaturan, penyelenggaraan, penggunaan, persediaan, dan pemeliharaan sumber daya alam serta pengaturan hubungan hukumnya berada pada negara.

Kedua, dalam Pasal 33 ini menjelaskan bahwa perekonomian Indonesia ditopang oleh tiga pelaku utama yaitu Koperasi, BUMN (Badan Usaha Milik Negara), dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta sektor swasta yang akan mewujudkan demokrasi ekonomi yang bercirikan mekanisme pasar, intervensi pemerintah, sekaligus pengakuan terhadap hak milik perseorangan.

Ketiga, penafsiran dari kalimat “dikuasai oleh negara” dalam ayat (2) dan (3) tidak selalu dalam bentuk kepemilikan, tetapi utamanya adalah bentuk kemampuan melakukan kontrol, pengaturan, serta memberikan pengaruh agar perusahaan tetap berpegang pada asas kepentingan mayoritas masyarakat, dan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Lantas, bagaimana pengertian ekonomi neoliberalisme? Staf Ahli Presiden Bidang Kebijakan Ekonomi, Ahmad Erani Yustika, mengungkapkan beberapa pokok ide ekonomi neoliberalisme (neolib). Pertama, menyerahkan ekonomi kepada mekanisme pasar. Kedua, disiplin fiskal dan fokus kepada stabilisasi ekonomi. Ketiga, mendorong privatisasi secara gencar. Keempat, meliberalisasi sektor perdagangan. Kelima, investasi asing tidak didiskriminasi.

“Bila mencermati kebijakan dan program yang dilakukan oleh pemerintah saat ini, justru berlawanan dengan kerangka kebijakan neoliberal,” kata Erani.

Monolog dan Slogan

Sebenarnya bagaimana konsep ekonomi yang ditawarkan Prabowo? Sejauh ini, dia belum menawarkan gagasan ekonomi yang jelas, orisinil, dan aplikatif untuk memperbaiki kondisi ekonomi Indonesia saat ini. Ia lebih banyak mengkritik lawan politiknya, mengumbar ide besar, monolog, dan sebatas slogan belaka.

“Sekarang Amerika Serikat merasa kalah bersaing dengan Tiongkok, mereka menyatakan perang dagang. Tidak ada free trade. Tidak ada perdagangan bebas. Dia mengatakan ‘America First’. Dia mengatakan ‘Make America Great Again’. Kenapa kok bangsa Indonesia tidak berani mengatakan ‘bagi bangsa Indonesia, Indonesia first. Make Indonesia great again?’ Kenapa tidak ada pemimpin yang berani mengatakan yang penting adalah pekerjaan untuk rakyat indonesia?” tanya Prabowo saat memberi sambutan di acara Rapat Kerja Nasional Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).

Prabowo jelas menjiplak slogan Trump. Masalahnya, jika terpilih sebagai Presiden Indoensia, apakah dia berani melakukan apa yang dilakukan Presiden AS itu. Trump, lewat slogan America First dan Make America Great Again, memproteksi kepentingan ekonomi Negeri Paman Sam, menaikkan tarif pajak barang-barang impor dari luar negeri, dan meningkatkan lapangan kerja.

Trump lebih melihat situasi ekonomi di dalam negerinya dan tak peduli dengan ekonomi global. Dia bahkan mengobarkan perang dagang terhadap Cina yang mengakibatkan banyak negara terkena krisis ekonomi.

Jika Prabowo berani melakukan hal yang sama dengan Trump, berarti dia melakukan blunder besar serta menciptakan bencana ekonomi bagi Indonesia. Bunuh diri! Pasalnya, fondasi ekonomi Indonesia tidak sebesar dan sekuat AS. Indonesia tidak siap dan tidak mampu melancarkan perang dagang. Berbeda jauh dengan AS yang lebih siap serta punya kemampuan finansial untuk menantang dunia.

Memproteksi kepentingan ekonomi Indonesia, menaikkan tarif pajak barang-barang impor dari luar negeri, hingga nekat melakukan ide gila, menasionalisasi perusahaan-perusahaan asing, justru bakal memicu aksi balas dendam dari negara lain. Indonesia bakal terisolasi dari pergaulan internasional. Ujung-ujungnya, ekonomi Indonesia bakal hancur lebur.

Prabowo mesti membumikan ide-idenya tentang ekonomi Indonesia. Dia mesti menawarkan program-program kerja ekonomi yang terukur, aplikatif di lapangan, mensejahterakan rakyat, dan dampaknya langsung dirasakan oleh masyarakat, misalnya bagaimana Prabowo dan timnya dapat menekan laju kenaikan kurs dolar AS terhadap rupiah atau bagaimana membuat harga kebutuhan pokok tidak naik dan inflasi tetap terjaga?

Jadi, berhentilah menjual ide atau gagasan besar yang sebatas wacana.

Source :
thepressweek.com
Tags: DOLAREksporGerindraGOLKARImporJokowijokowi-ma'ruf aminma''ruf aminPartai Gerakan Indonesia RayaPASAL 33 UUD 1945PDIPPKBPPPPrabowo SubiantoRUPIAHSandiaga Uno
Next Post
BI: Koordinasi Kunci Hadapi Naiknya Risiko Ekonomi Global

BI: Koordinasi Kunci Hadapi Naiknya Risiko Ekonomi Global

Translate

  • About Us
  • Creative Commons
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Terms & Conditions
  • Contact Us

Topics

Follow Us

About Us

Surabayaberita.com is part of Surabaya Berita Media Group LLC, which delivers daily news around the globe.

© 2011 Surabaya Berita

No Result
View All Result
  • Indonesia News
  • World News
    • Africa
    • Asia
      • North Korea
      • China
    • Canada
    • Europe
    • Latin America
    • Middle East
    • Russia
    • United Kingdom
    • United States
  • National Security
    • Cyber Security
    • Military
    • Politics
      • Democracy
    • Terrorism
  • Business
    • Economy
    • Free Market
  • Science
    • Technology
  • Culture
    • Art
    • Books & Literature
    • Food & Drink
    • Health & Fitness
    • History
    • Movies & TV
    • Music
    • Privacy
    • Religion
    • Travel
    • Women & Children
  • Environment
    • Climate Change
    • Endangered Species
    • Wildlife
  • Sports
    • Auto Racing
    • Cycling
    • Football
    • Golf
    • Olympics
    • Tennis
    • Water Sports

© 2011 Surabaya Berita