Upaya Institut Teknologi 10 November (ITS) Surabaya untuk terus berinovasi menciptakan kendaraan ramah lingkungan berbasis listrik, disambut baik Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Bahkan sang Wali kota menginginkan mobil listrik sebagai salah satu asetnya sebagai mobil dinas.
“Nanti yang mengerjakan semuanya tim dari ITS dan mudah-mudahan enam bulan ke depan sudah bisa digunakan untuk mobil dinas,” kata Risma menukil Detik.com.
Risma berharap mobil listrik yang sudah memasuki tahap desain ini bisa selesai sebelum digelarnya event internasional di Surabaya. “Makanya, sebelum event-event internasional itu diharapkan bisa selesai dan untuk desainnya saya serahkan sepenuhnya ke ITS,” kata Risma dalam Kompas.com.
Perhelatan bulan September, sambung Risma, akan dihadiri sekitar 32 negara dan sekitar 1.000 orang . Sementara pada Bulan November, juga akan ada event internasional Start Up Summit yang akan dihadiri kurang lebih 193 negara.
Keinginan Risma ini sekaligus mendukung program Presiden Joko Widodo yang sudah menandatangani Kesepakatan Paris (Paris Agreement) tentang pengurangan emisi. Regulasi tentang kendaraan ramah lingkungan (LCEV) pun dijanjikan pemerintah akan rampung tahun ini.
Atas target itu, Project Leader mobil listrik ITS, Indra Sidarta dan sekitar 20 orang timnya mengaku siap dengan tenggat yang diberikan wali kota. “Segera kami selesaikan. Mobil itu sudah kami tuntaskan desainnya. Selanjutnya akan kami rakit sesuai standar,” tutur Indra.
Tak seperti mobil yang dijajal Presiden Jokowi atau Menteri ESDM Ignasius Jonan yang menjajal mobil listrik bermerek Ezzy II.
Dikabarkan Tribunnews, mobil listrik pesanan Risma tersebut berjenis sport utility vehicle(SUV) laiknya Mitsubishi Pajero atau Toyota Fortuner. Saat ini para staf Pemkot Surabaya memang menggunakan mobil dinas berjenis Pajero Sport.
Soal kemampuan daya jelajah, mobil ini direncanakan mampu menempuh jarak hingga 300 km untuk sekali isi daya, dengan kecepatan maksimal 200 km/jam. Daya itu didapat dari baterai berkapasitas 100 KWh dan 300 volt, yang dapat diisi penuh dalam kurun empat jam.
Risma berharap, mobil dinas listrik tersebut kelak semakin mencerminkan Kota Pahlawan sebagai kota yang ramah lingkungan, yang sebelumnya sudah dikenal berhasil dalam pengelolaan lingkungannya.
Menyiapkan infrastruktur
Selain menyediakan mobil, ITS juga berupaya membangun infrastruktur kendaraan listrik tersebut dengan menggandeng PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) tengah untuk mendesain stasiun pengisian listrik dengan solar panel dan energi alternatif.
Beberapa lokasi telah diusulkan untuk menjadi tempat stasiun pengisian daya, seperti di Taman Surya, Balaikota, dan kantor PJB.
Pembangunan stasiun ini diharapkan Wirawan, perwakilan PT PJB, akan selesai bersamaan dengan rampungnya mobil listrik tersebut.
Diperlukan dana sekitar Rp1,5 miliar untuk menuntaskan proyek mobil listik SUV tersebut. Baterai, adalah salah satu pengembangan elemen yang membutuhkan dana besar, karena komponen utama peranti ini masih impor.
Tak salah pilih
Risma memang tak salah pilih. Dalam kurun lima tahun, ITS adalah salah satu universitas yang selalu melakukan upaya dan terobosan dalam hal kendaraan listrik.
Pada 2013, mahasiswa kampus ini menciptakan Electric Car (EC) ITS atau Ezzy I. Kendaraan listrik yang mengambil tenaga dari panel surya.
Kemudian pada 2015, kampus ini juga bekerja sama dengan importir umum motor listrik, Garansindo, untuk membuat motor listrik nasional pertama yang mereka beri nama Garansindo Electric Scooter ITS (GESITS), yang rencananya akan mulai dijual pada HUT ke-73 RI.
Pada tahun yang sama, atau tepatnya pada HUT ke-70 RI, mobil listrik tenaga surya ITS yang diberi nama Widya Wahana V melakukan “Tour de Java-Bali”.
Pada 2016, atas prakarsa kampus ini pula, pengembangan GESITS mencapai taraf uji coba dengan melakukan perjalanan Jakarta-Bali.
Sementara pada akhir 2017, giliran Presiden Joko Widodo yang menjajal Mobil listrik berjenis hatchback bernama Ezzy II, saat peresmian jalan tol Surabaya-Mojokerto. Mobil ini merupakan pengembangan dari Ezzy I dengan performa yang lebih mumpuni.
Tak cukup sampai di situ, ITS juga akan menjajal salah satu kendaraan listrik mereka, Blitz, untuk melakukan perjalanan sejauh 20.000 km mengelilingi Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Bahkan berniat mengikuti reli Paris-Dakkar.
Pada tahun ini ITS juga bersiap bertarung di ajang internasional untuk mengharumkan nama bangsa Indonesia melalui dua mobil hemat energi andalannya, Nogogeni V dan Sapuangin XI Evo 2.
Dua kendaraan listrik tadi akan berlaga di ajang Shell Eco Marathon (SEM) Asia di Changi Exhibition Centre, Singapura pada 8-11 Maret.
Source: Beritagar
