Malang – Warga tak mampu di Kabupaten Malang semakin mudah mendapat pasokan air bersih. PDAM telah menyiapkan sambungan rumah baru bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Program berjalan mulai 2018 nanti, disokong oleh dana hibah sebesar Rp 30 miliar untuk 8 ribu sambungan baru.
“Ada 8 ribu sambungan rumah baru, di 26 kecamatan yang sudah terakses layanan kami, khusus bagi MBR,” kata Direktur Utama PDAM Kabupaten Malang Syamsul Hadi kepada detikcom, Kamis (2/11/2018).
Syamsul mengaku, pasokan air yang dikelola perusahaan dinilai sangat cukup memenuhi kebutuhan 8 ribu sambungan baru MBR itu. Kini jumlah pelanggan PDAM sudah mencapai 112 ribu sambungan rumah.
“Eksisting kami 100 liter per detik, jadi sangat mencukupi,” terangnya.
Dengan adanya subsidi tersebut, maka calon pelanggan yang secara ekonomi tergolong MBR tidak perlu membayar Rp 1,2 juta. Biaya pemasangan normal, melainkan hanya Rp 550.000/SR. Karena telah tersedia alokasi dana hibah untuk MBR tersebut.
Akan tetapi, kata dia, subsidi baru akan cair saat seluruh program dan targetnya tercapai. Karena itu PDAM masih bergantung kepada dana talangan dari pemerintah daerah setempat.
Dikatakan Syamsul, program ini merupakan bagian dari kegiatan pemerintah untuk layanan air bersih 100%, daerah kumuh 0% dan 100% sanitasi atau yang lebih dikenal 100:0:100 yang harus tuntas pada 2019.
Sementara Kepala Bagian Humas PDAM Kabupaten Malang, Eko Priyo Ardianto mengaku ketersediaan air bersih milik PDAM mencapai 1.508,83 liter per detik, dengan jumlah pelanggan sebanyak 112.000 ribu sambungan. Yang tersebar di wilayah Kasembon, Gedangan, Sumberpucung, Kromengan, Wonosari, Pagelaran dan Kalipare.
Meski begitu, bukan berarti daerah-daerah tersebut belum terlayani air bersih perpipaan. PDAM tetap berupaya menjangkau kecamatan-kecamatan tersebut untuk memasok air bersih kepada masyarakat di sana.
“Kami berupaya terus menjangkau semua wilayah, agar pasokan air bersih tersedia dengan baik,” tutupnya.
(fat/fat)