Mojokerto – Suratman (33), seorang pegawai pabrik baja di Mojokerto dipastikan tewas dikeroyok preman kampung. Polisi telah menangkap 12 pelaku pengeroyokan.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Budi Santoso mengatakan, dari hasil autopsi, ditemukan 6 luka sayatan senjata tajam di kepala korban.
Meliputi luka sepanjang 9 cm di leher kanan, luka 3 cm di bawah mata kiri, luka 2 cm di bawah bibir kiri, luka masing-masing 2 cm di atas mata kanan dan kiri, serta luka sayatan 3 cm di pelipis kiri.
“Luka bekas sayatan senjata tajam sepanjang 9 centimeter kemungkinan menjadi penyebab meninggalnya korban,” kata Budi kepada wartawan di Mapolsek Pungging, Senin (23/10/2017).
Baca Juga: Usai Ribut dengan Tetangga, Pegawai Pabrik Baja Ditemukan Tewas
Budi menjelaskan, Suratman tewas akibat dikeroyok oleh belasan preman yang diketahui warga Dusun Gadon, Desa Kutogirang, Ngoro Mojokerto. Luka sayatan yang dialami pria asal Desa Wotanmas Jedong itu akibat sabetan celurit dari para pelaku.
“Kami amankan 12 orang terduga pelaku, mereka ini preman kampung, tapi saat ini masih kami dalami peran masing-masing,” terangnya.
Dari Mapolsek Pungging, 12 orang preman kampung itu dibawa ke kantor Sat Reskrim Polres Mojokerto. Petugas menyita barang bukti sebilah celurit, sebatang balok kayu dan dua sepeda motor milik para pelaku.
“Para terduga pelaku kami mintai keterangan di kantor untuk mendalami kasus ini,” tandasnya.
Suratman ditemukan warga dalam kondisi tewas di sungai Dusun/Desa Sekargadung, Pungging, Mojokerto, Minggu (22/10) sekitar pukul 16.00 Wib. Sebelum tewas, bapak satu anak itu sempat terlibat keributan dengan beberapa orang di bengkel motor Dusun Ngepung, Desa Curahmojo, Pungging.
(fat/fat)