Inovasi pengawasan ujian terus dilakukan sekolah dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). SMKN 3 Surabaya misalnya yang sudah memakai CCTV yang terhubung dengan Android.
Hal ini memungkinkan pengawas bisa memantau langsung lewat ponsel.
“Selain itu, jika siswa terlihat melakukan kecurangan, dari luar ruangan kami bisa beritahu dari fasilitas suara. Jadi misal ada siswa yang mengobrol bisa ditegur langsung tanpa ke ruangan,” papar Kepala SMKN 3 Surabaya, Mudianto, Selasa (3/4/2018).
Selain itu, juga tersedia ruang khusus pengawas yang terpusat yang menampilkan pengawasan CCTV di setiap ruangan.
“Kalau mau ke ruangan ujian juga tidak masalah, kalau mau di ruang pengawas juga bisa,” lanjutnya.
Tahun ini, peserta UNBK di SMKN 3 Surabaya sebanyak 459 siswa. Sehingga siswa menyediakan 5 ruangan dengan 160 komputer dan 20 laptop cadangan.
“Jadi dibagi 3 shift untuk tiap harinya yang berlangsung selama empat hari. Kami juga sediakan 5 server utama dan satu server cadangan. Data listrik yang digunakan 115 ribu watt,” ungkap Mudianto.
Terkait bocornya jawaban UNBK, Mudianto memaparkan siswanya tidak akan tergugah untuk mencobanya. Sebab, pihaknya telah membina karakter siswa agar percaya diri.
“Saya pastikan aman di SMKN 3, anak-anak sudah kami sosialisasikan bahwa masing-masing siswa dan opsi jawaban beda, kalau ada isu kebocoran tidak akan percaya,” jelasnya.
Apalagi handphone siswa dikumpulkan saat ujian. Demikian pula alat bantu lain seperti kalkulator juga tidak diperkenankan.
Sumber: Surya