Pasuruan – Perbaikan kereta api (KA) 104 Desa Latek, Bangil, Pasuruan, membahayakan. Banyak pengendara motor jadi korban, terjatuh saat melintas.
Para pemotor yang terjatuh sebagian besar pengendara yang tak mengetahui perbaikan. Roda mereka tergelincir saat melintasi batu kerikil yang ada di sekitar besi lintasan. Sebagian lagi terpeleset karena besi rel yang licin.
“Jalannya licin, banyak kerikil yang belum diaspal sehingga saya terpeleset,” kata Suharti, pengendara motor asal Kraton, Pasuruan, Rabu (29/11/2017).
Hal yang sama diungkapkan Mamat, warga Kota Pasuruan. Ia mengaku sering melihat pengendara motor yang jatuh saat malam hari. Selain licin sehabis hujan, minimnya penerangan membuat pengendara lengah.
“Kemarin malam saja saya melihat sekitar 5 orang terpeleset,” ungkapnya.
Kasatlantas Polres Pasuruan AKP Erika Purwana Putra mengakui bahaya akibat perbaikan rel, terutama saat malam hari.
“Memang banyak yang jatuh di sana karena licin saat hujan dan malam hari juga nggak ada penerangan. Kita sudah minta agar ada papan peringatan dan lampu penerangan. Siang hari juga terjadi kecelakaan, bahkan tepat di depan saya ada perempuan paruh baya yang terjatuh,” kata Erika.
Erika mengatakan perbaikan tersebut meliputi penggantian bantalan dan rel. Selain itu, juga menyesuaikan elevasinya dengan jalan raya.
“Perbaikan biasanya dilakukan pada siang hari. Tapi mulai nanti malam kita minta malam hari agar tak terjadi kemacetan,” terangnya.
Selain membahayakan, perbaikan perlintasan juga menyebabkan kemacetan luar biasa di Jalan Raya Raci hingga Jalan Raya Dr Soetomo, Bangil. Petugas sering mengarahkan kendaraan berat ke Tol Rembang.
“Informasinya akhir Desember ini selesai,” pungkasnya.
(fat/fat)