Surabaya – Polda Jatim melakukan terobosan dalam menjaring bakal calon bintara polisi maupun akademi polisi (Akpol), dengan cara door to door ke sekolah-sekolah setingkat SMA.
“Kita melaksanakan MoU ini dalam rangka mempersiapkan diri adik-adik kita SMA, yang tahun 2018 nanti kita melaksanakan perekrutan dalam arti kata yang unggul dan kompetitif sebagai anggota Polri, baik Akpol maupun brigadir,” kata Karo SDM Polda Jatim Kombes Pol Rastra Gunawan usai Penandatanganan MoU antara Polda Jatim dan Pemprov Jatim, Guna mewujudkan calon anggota Polri yang unggul serta Rakernis SDM dan Rakordi PNS Polda Jatim, di Hotel Singgasana, Kamis (16/11/2017).
Setelah MoU di tingkat provinsi yang dihadiri Wakapolda Jatim Brigjen Pol Awan Samodta, akan dilanjutkan MoU antara polres dengan pemerintah kabupaten dan kota se Jatim. Kemudian, tim akan mendatangi sekolah-sekolah untuk mencari dan menjaring pelajar berprestasi, yang mempunyai keinginan menjadi anggota Polri, baik Akpol maupun brigadir.
“Kita bekerjasama dengan kawan-kawan di Dinas Pendidikan untuk door to door ke sekolah-sekolah untuk mencari bibit unggul. Kita juga akan mengecek nilai raportnya maupun ijazahnya,” tuturnya.
Selain mengecek secara fisik dan rekam akademik pelajar tersebut, tim juga akan mendatangi ke dinas kependudukan, untuk mengecek, apakah pelajar tersebut benar-benar penduduk sesuai identitasnya dan putra daerah.
Kemudian setelah terjaring, para pelajar mendapat bimbingan belajar dari petugas. Sehingga pada saat mengikuti seleksi penerimaan calon brigadir maupun akpol, mereka sudah siap dan tidak kaget dengan proses seleksi nantinya.
“Semacam bimbel (bimbingan belajar). Mereka kita bekali, setidaknya mereka nanti tidak terkaget-kaget dan siap bertanding. Bimbel bagi siswa siswi unggulan ini tidak dipungut biaya sepersen pun. Kalau ada yang menarik, laporkan saya,” jelasnya sambil menambahkan, program penjaringan bakal calon Polri adalah program dari Kapolri dan Kapolda Jatim.
Bimbel bagi bakal calon anggota polri itu nantinya bukan dipusatkan di Polda Jatim, tapi akan digelar di setiap kabupaten dan kota.
Meski mendapat bimbel tentang kesiapan menghadapi seleksi calon anggota polri, pelajar tersebut tetap menjalani proses seleksi yang berlaku pada penerimaan calon brigadir Polri maupu akpol, dan tidak ada kekhususan.
“Tidak ada. Semuanya sama mengukuti proses seleksi. Cuma mereka yang mendapatkan semacam bimbel, lebih siap daripada yang tidak,” jelasnya.
Sementara Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur Suprianto, mengapresiasi program kepolisian dalam mencari bibit unggul calon anggota Polri.
“Pada intinya sangat bagus. Bagaimana nanti mendapatkan SDM yang berkualitas unggul mulai dari pendidikan SMA. Jadi kerjasama itu dalam rangka mencari siswa-siswa unggul. Sekolah-sekolah unggul, yang nantinya dengan harapan Polda ini kalau merekrut anggotanya betul-betul sudah terseleksi mulai tingkat pendidikannya,” jelas Suprianto.
(roi/fat)