Polri melacak jaringan hacker Surabaya Black Hat (SBH) melalui rekening. Dari situ akan kelihatan siapa saja yang terlibat dalam kelompok tersebut.
“Black Hat kan yang menangani krimsus Polda Metro, ini grup di sana ini sedang didalami terkait dengan jejaringnya mereka ke mana pasti akan mengarah ke rekening mereka, terima dari siapa aja,” kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto kepada wartawan, Selasa (20/3/2018).
Setyo mengatakan, dalam penanganan kasus ini tidak mudah untuk memecahkannya, karena kasus SBH jarang terjadi. Sebab, kepolisian masih memerlukan bukti-bukti yang kuat untuk bisa menjebloskan pelaku ke jeruji besi.
“Tapi kan enggak serta merta, baru beberapa hari ditangkap, penyidik masih mendalami. Kan kasus ini gak mudah, konstruksi hukumnya harus betul-betul memenuhi unsur. Kalau enggak dipenuhi nanti enggak bisa dituntut sampai pengadilan. Karena ini kasus yang jarang terjadi,” tuturnya.
Sebab itu, Polri akan bekerjasama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk mengetahui jaringan para peretas dan pihak-pihak yang berkaitan.
“Kalau menelusiri rekening kita pasti kerjasama ke PPATK. Penyidik akan menyurati PPATK bahwa rekening ini tolong dipantau. Nanti, dari sana akan keluar laporan hasil analisa yang akan dikirim ke penyidik. Penyidik akan mendalami siapa siapa dan dicek kebenaran sumbernya,” tutupnya.
Sumber: Okezone