Surabaya – Wali Kota Tri Rismaharini kembali mengungkap keengganannya tidak mau maju dalam Pilkada DKI maupun Pilkada Jatim.
Risma mengungkapkan salah satu alasannya yakni ingin mempersiapkan generasi muda khususnya anak anak Surabaya agar mempunyai masa depan dan menjadi tuan dan nyonya sendiri di kotanya.
Ini diungkapkan Risma di depan ribuan anak anak SD dan SMP di Taman Sejarah saat menghadiri Sekolah Kebangsaan dalam rangka Memperingati Hari Pahlawan 2017.
“Saya diminta ke Jakarta, diminta Provinsi Jatim tidak mau karena saya masih punya kewajiban menyiapkan anak anak unuk masa depan,” ungkap Risma, Senin (23/10/2017).
Wali Kota yang diusung PDI Perjuangan itu tidak tiba tiba saja mengungkapkan ketidakmauannya. Pernyataan ini berawal ketika Risma mengungkapkan banyaknya negara di luar negeri yang memintanya sebagai pembicara tentang kemajuan kota, tetapi beberapa anak acuh tidak mendengarkan.
“Ibu diundang negara luar negeri dibayar mereka tidak menggunakan uang APBD Surabaya, mereka bayar ibu, sekarang ibu bicara dengan kalian gratis, kalian malah bicara sendiri,” ungkap Risma.
Risma juga mengatakan, jarang kepala daerah bicara di depan anak sekolah umur SD dan SMP kalau tidak ada tujuannya. “Jarang kepala daerah bicara seumur kalian. Biasanya bicara hanya untuk pemilih. Alasan ibu pada bicara kalian, karena tantangan ke depan sangat berat,” tambah mantan Kepala Bappeko dan Kepala DKP Kota Surabaya ini.
Sayang Risma ketika dikonfirmasi siapa kepala daerah yang hanya mau bertemu dengan para siswa menjelang pemilihan. “Ada lah. Aku gak mau bilang,” ujar dia dengan lirih.
(ze/iwd)