Lamongan –
Tawa dan senyum menghiasi wajah siswa-siswi SD Muhammadiyah 1 Pucuk, Lamongan. Sesekali terlihat raut wajah takut saat berhadapan dengan petugas pemadam dan mencoba alat kebakaran. Namun raut wajah mereka berubah dan gembira saat mempraktekkan alat pemadam.
Ya, mereka belajar dan berlatih melakukan penanganan bahaya kebakaran bersama petugas pemadam di Alun-Alun Lamongan. Sejak pagi, mereka terlihat antusias mengikuti berbagai latihan.
Secara bergantian mereka diajak memadamkan api menggunakan semprotan air dari mobil pemadam kebakaran. Saat praktek pemadaman inilah sebagian bocah-bocah itu terlihat takut berhadapan dengan api. Namun, para petugas dan guru dengan sabar melatihnya.
Kepala UPT Pemadam Kebakaran Lamongan, Rudjianto mengatakan, berbagai materi disampaikan. Bahkan tak hanya materi tentang bahaya kebakaran, anak-anak ini juga bisa mempraktekkan cara memadamkan api kebakaran.
“Untuk praktek pemadaman api kebakaran ini, siswa-siswi didampingi oleh para guru masing-masing melalui simulasi dengan bimbingan para petugas ahli pemadaman kebakaran,” terang Rudjianto di sela memberikan materi pelatihan, Kamis (14/12/2017).
Dijelaskan Rudjianto, materi yang diberikan yakni pengenalan alat pengamanan diri seperti helm, jaket tahan panas dan sepatu tahan api serta bagaimana cara menggunakan alat-alat tersebut. “Kita kenalkan bagaimana menggunakan alat pemadam kebakaran, baik dengan alat pemadam ringan maupun alat pemadam tradisional yang ada di sekeliling kita,” terangnya.
Latihan ini, jelas dia, sangat penting untuk mengenalkan lebih dini kepada anak-anak agar memiliki pemahaman. “Setidaknya ketika nanti dewasa mereka tahu bagaimana cara menangani apabila terjadi bahaya di daerah sekitarnya,” harap Rusjianto.
Sementara Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 1 Pucuk Romaji mengaku kegiatan ini bagian dari program Pendidikan Luar Sekolah yang dilaksanakan semester 2 tiap tahun sejak lembaga sekolah SD Muhammadiyah 1 Pucuk berdiri.
“Harapannya para siswa-siswi nantinya dapat mengaplikasikannya di rumah, ketika ada bahaya kebakaran,” pungkasnya.
(fat/fat)