Surabaya –
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengingatkan masyarakat untuk selalu memperhatikan asupan makanan yang sehat dan bergizi. Hal itu disampaikan di sela acara Workshop di Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Kota Surabaya.
“Makanan yang sehat sangat penting bagi kita. Siapa kita itu ditentukan oleh makanan kita,” katanya, Senin (11/12/2017).
Wagub Jatim yang biasa disapa Gus Ipul ini menerangkan, ada 12 indikator keluarga sehat yang harus dicermati dan dipahami. Dua belas indikator keluarga sehat itu terbagi lagi dalam beberapa kelompok yakni, indikator dalam gizi, kesehatan ibu dan anak.
“Di dalamnya adalah keluarga harus mengerti program keluarga berencana (KB),” tuturnya.
Gus Ipul juga mengingatkan bagi ibu hamil, untuk terus memeriksakan kehamilannya sesuai standar. Bagi yang memiliki balita, maka balitanya harus mendapatkan imunisasi lengkap. Mendapatkan air susu ibu (ASI) eksklusif 0-6 bulan, serta terus memantau pertumbuhan balita.
“Indikator dalam pengendalian penyakit menular dan tidak menular. Penderita hipertensi, itu perlu berobat teratur. Penderita TB paru, juga berobat sesuai standar,” terangnya.
Sedangkan indikator bagi perilaku sehat diantaranya, tidak adanya anggota keluarga yang merokok, serta seluruh keluarga sudah menjadi anggota JKN (Jaminan Kesehatan Nasional).
Gus Ipul juga bicara tentang indikator lingkungan yang sehat yakni, adanya sarana air bersih dan menggunakan jamban keluarga. Sedangkan indikator terakhir adalah kesehatan jiwa. Seluruh anggota keluarga memiliki akses dalam pelayanan kesehatan jiwa.
Indikator kesehatan bagi keluarga dan lingkungan itu, juga berkaitan dengan tugas dari Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
“Tugas dan peran BPOM itu sangat sentral, guna melakukan pengawasan terhadap makanan dan minuman bagi masyarakat,” jelasnya.
Mungkin beribu macam makanan dan minuman yang beredar di masyarakat. Sedangkan sumber daya manusia (SDM) dari BBPOM sangat terbatas. Meski demikian, tak menyurutkan personel BBPOM, untuk terus berinovasi.
“Salah satunya (berinovasi) dengan menggunakan teknologi,” tuturnya sambil menambahkan, dirinya sempat bicara dengan Hamry Gusman Zakaria, seorang motivator.
“Mas Hamry tadi bilang ke saya. Inovasi ini, kita bisa meniru kesuksesan (Pemkab) Banyuwangi,” jelasnya.
Contoh kesukseskan di Banyuwangi yakni, merubah mindset dari sebelumnya sebagai kota santet berubah menjadi kota wisata, yang dikunjungi banyak turis dari dalam negeri maupun turis mancanegara.
“Selain berinovasi, juga berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait,” tandasnya.
(roi/iwd)