Probolinggo – Ratusan sopir angkot se Kota Probolinggo berunjuk rasa menolak keberadaan GoJek, Salah satu keberatan masuknya ojek online, karena dianggap mengurangi pendapatan sopir angkutan kota.
Para sopir angkot menggelar aksi demo di depan Kantor Walikota Probolinggo Jl Panglima Sudirman dan depan Gedung DPRD Jl Suroyo Kota, Senin (20/11/17).
Sayangnya, aksi unjuk rasa ini sempat diwarnai sweeping dan adu jotos terhadap sopir angkot lainnya yang menolak mengikuti aksi demo.
Daher perwakilan sopir angkot dalam orasinya, para sopir angkot menuntut Dinas Perhubungan Kota Probolinggo dan pihak Kepolisian Polresta Probolinggo untuk menerbitkan surat larangan beroperasinya Gojek dan angkutan berplat hitam lainnya.
Daher juga menyebutkan jika Dinas Perhubungan dan kepolisian setempat dinilai kurang tegas terhadap angkot berplat hitam, serta adanya GoJek.
“Sudah jelas, kalau plat kuning itu untuk angkutan umum, tapi kenapa Dishub membiarkan plat hitam juga mengangkut orang umum. Inikan aneh,” ungkapnya.
Dalam satu minggu Dishub tidak menertibkan, pihaknya akan mengancam untuk melakukan aksi yang lebih besar kembali.
“Saya mintak ketegasan, kalau tidak tegas lihat saja kedepan,” ancamannya.
(bdh/bdh)