Blitar – Panti Asuhan Muhammadiyah di Kota Blitar, dibuat geger. Sepasang suami istri menyerahkan sesosok bayi laki-laki, Rabu (1/11). Mereka yakni Sugeng (43) dan Supriyatin (34) warga Desa Kaligambir, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar.
Staf panti asuhan, Nur Farida mengaku sebenarnya panti asuhannya hanya menerima yatim piatu yang sudah besar.
“Di sini kami sebetulnya hanya menerima anak yang sudah besar. Seperti sudah siswa SMP dan SMA. Tapi karena Bu Suprihatin bingung, saya juga kasihan pada bayinya, akhirnya bayi itu kami terima di sini,” kata Nur Farida ditemui di PA Muhammadiyah, Jalan Ir Soekarno, Kamis (2/11/2017).
Dari cerita Suprihatin, jelas Nur Farida, bayi laki-laki itu bukan anak keduanya. Mereka hanya dititipi seorang teman lelaki suaminya, bernama Debleng.
“Debleng ini bilang ke Bu Suprihatin, mbak aku titip bayiku,” ucap Nur menirukan cerita Suprihatin.
Setelah itu ayah jabang bayi pamit pergi, katanya untuk beli susu. Namun hingga 2 hari, Debleng tak kunjung ke rumah Suprihatin. Dalam kondisi panik, akhirnya Suprihatin menyerahkan bayi tersebut ke panti asuhan.
Namun karena kondisi bayi lemah, sementara pihak panti tidak memiliki prasarana untuk merawat bayi itu, akhirnya dibawa ke RS Aminah Kota Blitar.
“Tapi saya dan Bu Suprihatin sepakat untuk melaporkan kasus ini ke polisi. Jadi semalam, saya sudah lapor polisi biar nasib bayi ini jelas dan kami tidak berada di pihak yang salah,” paparnya.
Kasatreskrim Polresta Blitar, AKP Heri Sugiono membenarkan laporan tersebut. Namun karena lokasi kejadian di wilayah hukum Polres Blitar, maka kasus ini dilimpahkan ke Satreskrim Polres Blitar.
“Posisi bayi masih dirawat di RS Aminah, kondisinya sehat. Tapi proses penyelidikan selanjutnya kami limpahkan ke Polres Blitar karena lokasinya di Panggungrejo, masuk wilayah hukum sana,” jelasnya.
(fat/fat)