Ngawi – Puluhan warga Ngawi keracunan usai makan menu 7 hari orang meninggal. Dari 30 warga yang datang ke tempat selamatan rumah Karmini, 12 orang terpaksa dirawat di 3 puskesmas.
Warga muntah dan diare usai makan menu makanan 7 hari meninggalnya almarhum Martoyo, warga Dusun Ngrampal, Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren. Mereka mengaku tubuhnya lemas dan pusing.
“Saya sudah merasa muntah dan diare sejak Senin (16/10) setelah makan kue hajatan orang meninggal. Kok sampai hari ini belum sembuh, akhirnya saya bawa ke puskesmas ini,” kata Rina (38), warga RT 3 yang baru masuk di UGD Puskesmas Walikukun, Kamis (18/10/2017).
Selain Rina, dua pasien lain ibu dan anaknya juga mengalami hal yang sama. Mereka, Sri Wulandari (35) dan Devi (16) warga RT 6. Keduanya merasakan pusing dan masih terbaring lemas serta diinfus.
“Minggu malam Senin selamatan, terus hari Seninnya sudah gejala (Mual dan muntah) terus ke puskesmas periksa mas. Takut kenapa-kenapa,” tutur Sri.
Sri mengaku kue yang disajikan yakni lumpia isi daging ayam, roti varian puding agar agar. Dia mengaku warga yang keracunan puluhan orang, namun kebanyakan warga membeli obat di toko.
“Banyak mas yang diare tapi diobati sendiri di rumah,” tambah Sri.
Sementara dokter Puskesmas Walikukun Widodaren, dr Adji Hartono belum bisa menyimpulkan penyebab pasien keracunan.
“Kita belum bisa simpulkan karena harus dicek laboratorium, jadi baru dugaan saja,” jelas dr Adji.
Informasi yang dihimpun, 12 orang dirawat karena keracunan. Mereka tersebar di 3 puskesmas. Di antaranya, Puskesmas Walikukun sebanyak 7 orang, Puskesmas Sambirejo Mantingan 3 orang dan Puskesmas Kauman sebanyak 2 orang.
Berikut nama 7 korban keracunan di Puskesmas Walikukun:
1. Rina (38) warga RT 3 masih di UGD
2. Farel (13) warga RT 10
3. Mulyani (34) warga RT 10
4. Sindi (16) warga RT 10
5. Alpin (17) warga RT 3
6. Sri Wulandari (35) warga RT 6
7. Devi (16) warga RT 6
(fat/fat)